Aku terbangun dari tidur ku, aku merasa bahwa aku telah bermimpi selama bertahun-tahun, tubuh ku terasa aneh, kepala ku juga pusing.
Mama : Bayu segera lah mandi kau akan telat ke sekolah loh!
Bayu : ehh!!, Ok sekarang juga aku akan mandi.
Saat aku mandi, aku teringat seseorang, dia mengatakan bahwa diri ku mulai sekarang akan hidup di dalam dunia mimpi, setelah mandi aku pergi ke sekolah.
Rendi : Wei Tod kemana aja lu baru nongol sekarang ?
Bayu : maaf tadi aku kesiagaan jadi harus jelasin dulu ke guru knp bisa datang terlambat.
Rendi : yaudah nih roti, di Kantin udh habis semua tuh, siswa lain kek binatang beli nya ngak sabaran untung gw pro jadi ngambil nya banyak.
Bayu : Wei lu bayar berapa ?
Rendi : gw ambil 10 bayar 5 🗿
Bayu : bused!, Nih duit bayar ke Kanti tempat lu ambil roti tadi cepat!
Rendi : iya iya
Bayu : awas aja lu korupsiin tu duit, gw galiin lobang kuburan lu.
Rendi : iya iya lu Jan gitu njir gw jadi ngeri
Setelah pulang sekolah aku teringat lagi kata kata dari seseorang yang muncul di mimpi ku kemarin malam.
Bayu : Mak gw tidur yak.
Mama : iya terserah lu aja, tapi ntar malam Bagun buat makan malam ya.
Bayu : ok 👌
Saat aku tertidur aku mulai bermimpi, saat itu aku berada di sebuah perdesaan, aku berkeliling serta bertanya dengan penduduk sekitar.
Bayu : pak Saia ingin bertanya sedikit boleh ngak ?
Orang desa : boleh, tapi kau ingin bertanya apa, dan juga seperti nya aku blm pernah melihat orang seperti anda apakah anda pendatang baru di sini ?.
Bayu : iya saya baru sampai hari ini di sini dan karna itu aku masih kebingungan dengan daerah ini, ohh iya aku ingin bertanya sebenarnya aku masih penasaran tentang nama desa ini serta negeri ini, soal nya aku di kirim ke sini tanpa sepengetahuan ku.
Orang desa : ohh begitu ya, nama desa ini adalah nakrum dan nama negara ini adalah Sarlem, desa ini sudah ada sejak 100th yang lalu, di mana seorang pendekar pedang datang untuk membangun sebuah desa yang di khususkan untuk para pendatang baru yang datang dari negeri yang berbeda-beda, Jika kau perlu sesuatu pergi lah ke rumah kepala desa mungkin dia bisa membantu mu.
Bayu : makasih banyak pak berkat anda saya mendapat informasi yang bisa membantu saya
Orang desa : iya sama², ini sedikit makanan mungkin kau akan merasa lapar di saat pertengahan jalan jadi makan lah ini nanti jika kau merasa lapar.
Bayu : terimakasih banyak pak, Saya sangat berhutang Budi kepada anda, suatu hari nanti saya akan membayar ini.
Orang desa : tidak apa apa nak, ini cuma sedikit bantuan kepada sesama penghuni desa ini (tersenyum)
Bayu : baiklah Kalo begitu, pak Saya pergi ke sana ya, sampai jumpa lagi (melambaikan tangan).
Orang desa : iya sampai ketemu lagi nak (tersenyum dan melambaikan tangan nya )
Setelah itu aku berjalan untuk pergi ke rumah kepala desa, di setiap jalan terdapat batu yang di beri cat merah, aku jadi penasaran untuk apa batu tersebut, saat telah sampai di depan gerbang rumah kepala desa, saya di hadang dua orang yang memakai zirah besi, aku di interogasi, tetapi aku tidak panik, aku memberitahu tujuan serta kenapa aku bisa ada di sini, dua orang tersebut pun membuka gerbang, aku pun di perbolehkan masuk ke dalam.
Bayu : terimakasih pak penjaga
Penjaga gerbang : iya sama².
Gerbang Kembali tertutup, aku masuk ke rumah kepala desa tersebut dan di sambut dua orang pelayan berdasi untuk masuk ke ruangan kepala desa.
Pelayan : silahkan tuan Bayu
Bayu : iya baiklah.
Aku merasa gugup karna harus bertemu dengan orang penting di desa ini, pelayan itu berhenti dan mengatakan bahwa kami telah sampai di ruangan tersebut, di lihat lihat rumah ini sangat lah besar tetapi saat ku berjalan sambil gugup ruang yang jauh pun terasa dekat.
Bayu : permisi
Kepala desa : silahkan masuk!
Bayu : ba.. ba.. baik ( dengan nada suara gugup)
Pelayan : dia adalah pendatang baru di Desa ini tuan dia ingin meminta sedikit bantuan serta informasi tentang desa ini karna dia datang ke desa ini tanpa mengetahui apapun tentang desa ini serta negeri ini.
Kepala desa : ohh begitu ya, selamat datang nak, desa ini selalu menerima orang Luar dengan syarat tertentu, apakah kau punya sebuah surat di baju mu ?
Bayu : sebentar ya tuan kepala desa biar saya cari (mencari ke dalam saku baju)
Kepala desa : silahkan, pelayan buatan teh untuk kami berdua sekarang.
Pelayan : baik tuan.
Bayu : ahh ketemu, ini surat nya kepala desa.
Kepala desa : baiklah biar saya baca.
Setelah membaca surat tersebut kepala desa terdiam.
Kepala desa : apakah kau berasal dari negeri shinzu ?
Bayu : aku tidak tahu aku hanya ingat bahwa aku di kirim ke sini lewat kereta kuda.
Kepala desa : sepertinya kau kehilangan ingatan mu saat kau di kirim ke sini ya
Bayu : itu bisa jadi juga.
Kepala desa : seperti yang tertulis dari pesan ini kau akan tinggal di desa ini selama setahun hingga kau bisa mandiri, serta aku harus memberikan mu sebuah rumah untuk kau berteduh, kau beruntung nak, Biasa nya pendatang baru harus membuat rumah nya sendiri kali ini aku sendiri yang harus memberikan rumah ke pada pendatang baru.
Bayu : ahh terimakasih banyak kepala desa.
Kepala desa : sekarang mari kita pergi ke rumah mu.
Bayu : baik.
Setelah melakukan perjalanan ke bukit yang agak jauh dari desa kami sampai di rumah besar di tengah bukit tersebut, rumah itu sangat besar sampai hampir mirip dengan mansion, di dalam nya sangat luas, aku di beri tugas oleh kepala desa untuk membersihkan sendiri rumah tersebut, hari mulai malam, dan aku tertidur, tiba tiba aku mendengar suara wanita yang sedang marah, aku terbangun ternyata hari sudah siang, yang marah ternyata ibuku yang membangun ku sambil marah.
Mama : Bagun Bayu dasar kau ini, Bahkan kau tidak makan semalam ibu cemas.
Bayu : maaf Mak tadi aku bermimpi aku pindah ke sebuah desa dan di beri rumah oleh seorang kepala desa.
Mama : ngomong apa kau ini, cepetan mandi sana, ini sudah jam 7 loh.
Bayu : ahh gawat aku bisa terlambat lagi.
Dan sepertinya mimpi semalam belum berakhir.
To be continue ➡️