Pukul lima pagi ...
Matahari baru saja hendak memancarkan cahayanya namun wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter dan kini menjadi pasien itu sudah terbangun. Ia terlihat memijit pelipisnya karena rasa pusing yang melanda.
"Gara-gara kebanyakan nangis, jadi pusing kan," gerutu Agnes pada dirinya sendiri.
Agnes menghembuskan napas kesal pada diri sendiri. "Ingat Agnes, jangan nangis lagi. Apapun yang terjadi, kepala lo harus tegak berdiri karena ratu harus tetap tegak biar mahkotanya nggak jatuh, paham."
Entah apa yang terjadi padanya malam tadi, tapi ia putuskan untuk mencari tahu semua dengan caranya. Dan, ia juga memperingati dirinya untuk tidak menangis karena yang ingin tahu kebenarannya adalah dia jadi kenapa dia juga yang harus menangis.
