Ceklek!
Pintu ruangan Agnes terbuka, wanita yang sedang melepas infusnya itu menoleh, ia menghela nafas melihat pagi-pagi seperti ini Reyhan sudah memunculkan wajahnya di hadapan Agnes.
"Agnes, apa yang kamu lakukan!" pekik Reyhan setelah menyadari apa yang sedang Agnes lakukan.
"Kamu liat aku lagi ngapain?" cetus Agnes cuek, ia memilih melanjutkan kegiatan daripada menjawab pertanyaan Reyhan.
Reyhan berjalan mendekati Agnes, sedikit berlari. "Aku tau kamu mau cabut selang infus-"
"Nah itu tau," sela Agnes pada omongan Reyhan.
"Iya, Sya. Tapi buat apa?" tanya Reyhan menaikkan satu oktaf suaranya sambil menahan tangan Agnes.
Agnes menoleh, ia menghela nafas jengah. "Aku mau pulang. Lagian kamu ngapain sih kesini?" ketus Agnes.
Hari ini, Agnes sedang tidak ingin bersikap manis pada Reyhan agar lelaki itu tidak curiga dengan amnesianya yang pura-pura.
"Ya, aku mau jagain kamu lah."