"Bolehkah saya menemui istri saya, Dok?" tanya Bisma dengan suara yang mendayu-dayu akibat tercekat oleh keinginan yang sangat ingin menangis, tetapi ditahannya karena Bisma tidak mau terlihat cengeng di depan semua orang. Intinya dia harus berusaha tegar, supaya kalau bertemu dengan Bianka tidak ada rasa sedihnya sama sekali.
"Boleh, hanya saja hanya diperbolehkan satu orang saja. Nanti kalau sudah pindah ruangan barulah boleh lebih dari itu," Balas dokter yang mengizinkan Bisma untuk masuk ke dalam ruangan Bianka.
Bisma menoleh, meminta izin kepada ibu Bihana agar dia yang diperbolehkan masuk. Meski kesannya tidak sopan karena mendahului orang tuanya Bianka, tapi dia yang sangat ingin bertemu Bianka tidak bisa menunda waktu lagi. Ibu Bihana mengangguk mengerti, bagi ibu Bihana memang Bisma lah yang layak untuk masuk ke dalam. Tapi sebelum itu dokter mulai berpamitan terlebih dahulu untuk balik ke ruangannya, mereka semua mengiyakannya dan seketika Bisma pun masuk setelahnya.