Zayba terus ketakutan, setiap orang terus membicarakan kalau dia tengah hamil. Sejak di taksi, dia terus melihat artikel gejala ibu hamil. Ia termasuk ke gejala tersebut dan jujur dia benar-benar sangat takut. Ia takut hamil karena jika ia hamil hasil perbuatan suaminya dulu, karena anak diluar nikah hanya memiliki hubungan darah (nasab) dan kekerabatan dengan ibu dan keluarga ibu. Pada akta kelahiran seorang anak luar kawin hanya tercantum nama ibunya. Ia tidak ingin hanya namanya yang tercantum di akta kelahiran sang anak.
Taksi berhenti di apotek, Zayba langsung membeli testpack dan setelah ia masuk kembali ke dalam taksi. Beberapa menit perjalanan akhirnya taksi berhenti di depan rumah kontrakan. Ia langsung membayar taksi dan masuk ke dalam rumah. Ia berdoa semoga ia tidak hamil, karena ia tidak mau anaknya dianggap anak haram dan ditambah lagi jika lahir nama sang ayah tidak bisa dicantumkan di akta kelahiran. Ia langsung mencoba untuk melakukan testpack.