Tiga hari berlalu,
Saat ini Humairah setengah duduk sambil memangku anaknya di balkon kamar. Ia menatap ke arah langit, sambil mengusap rambut anak sulungnya. Dae Jung tengah tertidur di pangkuan sang ibu. Sejak Jay pergi bekerja tadi Humairah terus saja melamun dan menatap ke arah langit. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut gadis cantik tersebut sedari tadi.
Ceklek!
Pintu kamar terbuka dan nyonya Aisyah langsung menghampiri anak perempuannya. Paruh baya itu memeluk sang anak dengan erat dari belakang.
"Aira. Bunda turut berduka cita ya sayang. Bunda benar-benar kaget saat mendengar kamu mengalami keguguran. Bunda dan ayah langsung kembali, untuk melihat keadaan kamu."
Humairah hanya diam dan meneteskan air matanya. Jujur, hatinya benar-benar sangat hancur saat mengetahui ia mengalami keguguran. Nyonya Aisyah memeluk anaknya dengan erat, mengusap rambut Humairah.
"Anak Aira udah pergi, bunda."