Tuan Fauzan sudah menjelaskan pada seluruh keluarganya. Mereka pun mengerti alasan Tuan Fauzan tidak memberitahu tentang penyakitnya itu. Nyonya Aisyah benar-benar adalah seorang istri yang baik, wanita paruh baya itu membantu suaminya dalam hal apapun. Saat ini Tuan Fauzan tidak bisa banyak bergerak karena tubuhnya masih saja lemah.
"Ayah mau makan?"
Tuan Fauzan menggelengkan kepalanya, "masih kenyang bunda. Sini duduk di samping ayah, gak capek berdiri terus?"
Nyonya Aisyah langsung duduk di samping sang suaminya. Tuan Fauzan meletakkan kepalanya di paha sang istri dan Nyonya Aisyah langsung mengusap rambut suami yang sangat ia cintai.
"Gimana sayang? Udah mendingan?"
Tuan Fauzan menganggukkan kepalanya, "sudah lumayan mendingan. Berkat kamu, makasih ya."
Nyonya Aisyah tersenyum dan mengecup bibir suaminya. "Mulai sekarang jangan ada rahasia lagi ya. Aku gak mau kalau kamu menyimpan rahasia lagi."