Chereads / Serigala Gila (SeriGila) / Chapter 11 - Guild Master White Crow

Chapter 11 - Guild Master White Crow

Master Zura terkejut dengan apa yang di katakan oleh Lupus bahwa surat yang dia pegang adalah dari Licth teman lamanya.

" Surat ini dari Licth???." Masih belum menyangka bahwa surat tersebut dari Petapa Agung Licth.

Master Zura perlahan membuka surat tersebut kemudian tiba-tiba keluar kunang-kunang berwarna emas bertebaran mengelilingi surat tersebut dan satu persatu masuk kedalam surat yang di pegang Master Zura dan menjadi sebuah tulisan. Isi surat tersebut adalah:

" Aku tidak suka basa-basi, Jadi langsung saja. Aku meminta bantuan mu untuk melatih murid ku menjadi lebih kuat lagi sebagai seorang petualang, Karena aku ada sedikit keperluan. Anak lelaki yang memakai topeng bisa menjadi ancaman bagi kehidupan manusia jika kau tidak benar melatihnya. Jadi sebagai teman lamaku, Aku percayakan murid ku kepada dirimu. Aku tidak memberi kabar bahwa aku masih hidup kepadamu karena kau akan sangat merepotkan dan menggangu. Tertanda Licth."

Setelah membaca surat tersebut Master Zura membalikan badan dan mendekati Mejanya sambil menyimpan surat itu kemudian Menghancurkan Mejanya menjadi belah dua sampai Guild nya bergetar kembali saking kuatnya pukulan Master Zura.

" Sialan, ternyata dirimu masih hidup Licth. ketika bertemu aku akan memukulnya sampai mati jika perlu." ( Padahal perasaannya senang mengetahui bahwa sahabatnya masih hidup)

Note: Licth tidak menganggap Zura sahabat.

Landris dan Lupus menjadi takut karena pukulan Master Zura.

" Sepertinya ia tidak jauh berbeda dengan Petapa Cahaya kelakuannya... bahkan mungkin lebih sadis." (dalam hati Landris)

" Jadi kalian berdua mau menjadi petualang??." Tanya Master Zura yang terlihat marah setelah membaca surat dari Licth.

Landris dan Lupus tidak tahu kenapa Master Zura berkata seperti itu, Mereka berpikir mungkin isi surat yang Petapa Licth berikan yang membuat Master Zura berkata seperti itu. Landris dan Lupus mau tidak mau harus menjawab iya karena mungkin ini telah direncanakan oleh Petapa Licth.

"Ya kami ingin menjadi petualang."Jawab Landris dan Lupus dengan kompak.

"Baiklah sekarang ikut denganku." Kata Master Zura sambil berjalan menuju suatu tempat, Landris dan Lupus mengikutinya tanpa bertanya akan di bawa ke mana.

Mereka berjalan ke suatu ruangan yang gelap menelusuri lorong dan menuruni tangga, Kemudian setelah beberapa lama berjalan mereka bertiga tiba di sebuah pintu yang sangat besar dengan Gambar Malaikat yang sedang menusuk Iblis. Sesampainya mereka didepan pintu, Pintu tersebut terbuka dengan sendirinya. Di balik pintu yang besar itu terdapat ruangan yang sangat luas ketika Landris masuk ke ruangan itu dingin menyelimuti kulit membuat badan Landris menjadi menggigil, Lupus yang meredakan hal yang sama dengan Landris merasa bahwa ruang tersebut bukan ruangan sembarangan. Terdapat banyak gambaran Peperangan malaikat dengan Iblis di sudut sudut ruangan.

Mereka bertiga berjalan menuju pusat ruangan yang lantainya berbentuk lingkaran besar dengan motif gambar sesosok mahluk hitam dengan sayap besar yang menutupi sinar matahari turun ke bumi di tengah peperangan malaikat dan Iblis.

Master Zura yang berada di depan Landris dan Lupus membalikkan badannya, kemudian memasang kuda-kuda bersiap untuk menyerang dengan aura membunuh yang keluar dari tubuh Master Zura.

"Kalian boleh mengeluarkan semua kekuatan yang kalian miliki atau mati ditempat ini."

Landris dan Lupus bingung dengan sikap dan perkataan dari Master Zura kenapa ingin bertarung lagi melawan Landris dan Lupus, Sebelum mereka menemukan jawaban dari kebingungan, Master Zura dengan cepat menghantam Landris dan Lupus menggunakan kedua tangannya seperti saat pertama kali bertemu. Serangan tersebut membuat Landris dan Lupus Terpental jauh sampai ke dinding ruang tersebut.

" Apa-apaan orang tua ini, dia —."

Sebelum sempat menyelesaikan perkataannya Master Zura sudah berada dihadapan Landris dan Lupus, Sambil berdiri di depan mereka berdua Master Zura langsung menggenggam kuat Wajah Landris dan Lupus, sambil mengangkat Landris dan Lupus Master Zura memperingatkan lagi bahwa jika mereka tidak mengeluarkan kekuatan penuhnya mereka berdua akan dibunuh disini.

Master Zura menghantamkan Landris dan Lupus dengan kuat kemudian melemparkannya, Masih belum selesai Master Zura dengan cepat mengeluarkan Bela diri yang ia miliki.

" Teknik Penghancur Bumi."

Bergerak dengan sangat cepat seketika berada di belakang Landris yang bangkit setelah di lempar Master Zura, Langsung memukul Landris.

Lupus yang bangkit dan mencoba untuk menyerang Master Zura, Serangan Lupus di tahan dengan tangan kanan nya.

" Pukulan seribu meteor....." Lupus di pukul menggunakan tangan kiri Master Zura secara bertubi tubi sampai tidak sadarkan diri, mengetahui ada yang menyerang dari belakang, Master Zura membalikan badannya dan melempar Lupus yang sudah tidak sadarkan diri. Serangan Landris gagal dan terhempas kembali dengan Lupus ada di atas tubuhnya.

Landris bangkit dan membaringkan tubuh Lupus di sampingnya kemudian mengambil pedang yang berada di pinggang kirinya.

" Maksud paman apa??? Tiba-tiba menyerang kami berdua."

Tanpa menjawab pertanyaan Landris, Master Zura kembali melancarkan serangannya menggunakan pukulan jarak jauh.

" Pukulan pemecah Angin."

Serangan tak terlihat dari jarak jauh tersebut mengenai Landris tanpa bisa menahannya karena tidak terlihat sehingga membuat Landris tersungkur.

Darah segar keluar dari mulutnya, Mencoba bangkit kembali dengan mata penuh kemarahan, Landris mengeluarkan kekuatannya.

" Armor Serigala."

Tubuh Landris seperti tutupi oleh baju besi berwarna hitam dengan topeng serigala, Aura Hitam pekat menyelimutinya. Landris bergerak menyerang Master Zura.

" Tangan Baja." Teriak Master Zura.

Landris menyerang Master Zura secara bertubi-tubi menggunakan pedangnya tapi tidak berhasil menyabet sedikitpun kulit Master Zura, Master Zura yang menahan serangan Landris menggunakan tangan baja. Suara seperti baja saling beradu dan memercikan api mewarnai pertarungan antara Landris dan Master Zura.

Dengan kemampuan beladiri yang sangat kuat Master Zura dengan tubuh yang besar dan berototnya kemudian memegang pedang Landris menggunakan tangan bajanya dan langsung melancarkan tendangan. Landris kembali terpental oleh serangan dari Master Zura.

"Landris... Kita serang secara bersamaan." Teriak Lupus yang tadi tidak sadarkan diri dan sekarang sudah bangkit.

Landris dan Lupus kemudian menyelaraskan serangannya dan menyerang Master Zura secara bersamaan. Akan tetapi serangan dari mereka belum berhasil mengenai sedikitpun Master Zura.

" Sinar Bulan penghancur Iblis." Pancaran cahaya yang kuat menembak dari mulut Lupus mengenai Master Zura, Tetapi Master Zura dapat menahannya dengan kedua tangan bajanya.

Landris langsung menyerang menggunakan sihir percepatan dan penguatan, akan tetapi kecepatan Landris masih dapat dilihat oleh Master Zura sehingga Master Zura dapat menyerang Balik Landris.

Landris berpikir bahwa si tidak dapat mengeluarkan kekuatan penuhnya karena memakai topeng pemberian dari Licth.

Lupus berpikir bahwa Master Zura memiliki kekuatan Setara Petapa agung Licht sehingga meskipun mengeluarkan kekuatan penuhnya dia tidak dapat mengalahkan Master Zura.

" Lupus ...." Teriak Landris dan mengisyaratkan untuk melakukan Serangan pamungkas.

Landris serta Lupus melakukan serangan pamungkas mereka secara Bersama sama.

" Sihir kegelapan penghancur Bulan."

" Sinar bulan penghancur Iblis."

Serangan Mereka berdua mengenai Master Zura.

Getaran yang dahsyat serta Hempasan angin kencang akibat dari serangan mereka berdua.

Suara tawa Master Zura yang keras menandakan bahwa serangan Landris dan Lupus sama sekali tidak membuat Master Zura Luka sedikitpun.