"Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Saya melakukan ini karena tidak ingin malu di hadapan para klien!"
"Ah, baiklah paman. Eh, direktur maksud saya."
Setelah mendekti waktu makan siang aku pun mulai memahami isi proposal itu. Bahkan, lagi-lagi direktur memesan makanan agar dibawa ke ruangan ini. Dia memintaku untuk makan siang sembari mendalami lagi dokumen ini agar aku tidak terlihat bodoh di depan orang lain. Hah, memang aku tidak tahu apa-apa tentang ini, tetapi tidak sebodoh itu juga.
Setelah waktu yang ditentukan tiba. Aku segera mengikuti direktur ke ruang meeting. Di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu kami begitu pula dengan sekretaris Eri yang berdiri di depan.
Selama kurang lebih satu jam, meeting ini akhirnya selesai dengan lancar. Kerja sama yang sangat diharapkan pun terjalin dengan mudah dan sempurna. Meski tidak banyak yang kulakukan, tetapi menjeaskan satu, dua bagian sudah membuatku merasa senang. Hahaha, semudah ini ternyata jika ingin bahagia.