Chereads / marriage without love / Chapter 2 - 1. Kenalan

Chapter 2 - 1. Kenalan

Suatu hari di desa kecil hiduplah seorang gadis cantik yang bernama Mia Cyntia Putri. Gadis yang sangat murah senyum dan selalu baik kepada semuanya. Ayahnya bernama Abdul Muhid bekerja sebagai buruh panggul di Pasar, sedangkan Ibu nya bernama Siti Muamzaroh bekerja sebagai buruh cuci. Walaupun mereka serba kekurangan, tetapi mereka sangat mensyukurinya.

Besok harinya, Mia berangkat ke sekolah pukul 07.30 dengan menggunakan sepeda. Sesampainya disekolah Mia di panggil temannya. "Miaaaaa" ucap Maya dan Sindy, teman Mia sejak kecil. "Haii" jawab Mia, sambil menghampiri Maya dan Sindy. "Eh,ayok cepetan ke Aula udah di suruh Kak Beni." ujar Sindy sambil melirik Maya, Beni adalah kakak kelas mereka yang di sukai oleh Maya. "Ya udah ayok."ajak Mia,.

Sesampainya Mia,Maya,dan Sindy di Aula mereka bersiap-siap menunggu Kak Beni yang ternyata belum ada di Aula sekolah. 15 menit berlalu, Kak Beni akhirnya datang juga. Maya tersenyum-senyum malu melihat Kak Beni, "Tuh liat temen lu Mi :)." ucap Sindy yang menyindir Maya. Kak Beni pun memberi materi untuk kegiatan MOS kelas 10. "Ok, mulai besok Mos untuk kelas 10, siswa/i kelas 11 menjadi panitia Mos tahun ini. Saya akan jelas kan kegiatan apa saja yang harus dilakukan ,bagaimana menyikapi adik kelas , karena disini saya hanya sebagai pembina bukan sebagai panitia. Untuk karena itu kalian harus mendengarkan dengan jelas agar tidak melakukan kesalahan." ucap Kak Beni dengan tegas. "Kak Beni pun lanjut menjelaskan dengan jelas, dan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.30. Acara rapat pun selesai, dan dipulangkan karena masih awal tahun pelajaran baru.

"Gaes yok kita ke kantin, gua pengen ngemil nih." ajak Maya. "Ayolah gaskeun.Tapi lu kan yang nraktir kita?. Ye kan Mi :)." ucap Sindy yang sangat semangat. "Gua sih ngikut aja." ujar Mia dengan santai. Sesampainya di kantin Maya langsung teriak "Oh My God gaes, ada Kak Beni.Gilak gua seneng banget liat dia, apa lagi pas dia nerangin di Aula tadi gua jadi tambah klepek-klepek deh ah." kata Maya dengan centilnya. "Ampun dah lu, liat cowok aja langsung seneng banget kek dapet juara olimpiade aja lu.Gua denger-denger Kak Beni lagi deket sama Kak Vania lohh." ucap Sindy yang membuat Maya cemberut. "Udahlah kita kan kesini mau beli makanan,kenapa jadi bahas Kak Beni sih? Jadi gak kita kesana?." sahut Mia yang pusing melihat tingkah Maya dan Sindy. "Ya jadilah masa nggak jadi."jawab Maya. "Buk,pesen Mie Ayam 3 ya." pesan Maya. "Lah katanya cuma mau ngemil,ngapa jadi makan beneran." ucap Sindy dan Mia dengan bingung. "Gw cuma mau lama-lama disini, biar sepuasnya liat Kak cogan impian gua." ujar Maya dengan centil (mengedip-kedipkan mata nya ke Sindy dan Mia. "Streess ni anak ya." "Bucin nya kumat setiap saat." ledek Mia dan Sindy. "Eh kog Kak Beni nya pergi sih, :( dah gak bisa deh gua liat cogan kesanyangan gua." grutu Maya ."Haduh iya lah dia pergi lu nya aja liatin dia terus,jadinya dia pergi deh karna gak nyaman lu liatin." canda Sindy. "Ih gemesh deh." maya berulah. "Ini makanannya" ucap sang Ibu penjul Mie Ayam di sekolah. "Makasih ya buk." ucap Mia,Maya,dan Sindy bersamaan. "Udah makan dulu,cembetutnya dilanjutin dirumah aja." ujar Mia yang membuat Maya tersenyum lagi. Mereka pun selesai makan dan akhirnya pulang.

"Gaes, gua pulang dulu ya, jangan lupa besok dateng jam 07.00 ya." ucap Maya dengan centil, "oke deh cerewet." jawab Mia dengan senyuman.

Mia pun sampai di rumah, tetapi sesampainya ia dirumah Ibu dan Ayahnya belum pulang. Mia pun langsung bersiap-siap membersihkan diri. Ia pun ingin membersihkan rumah dan memasak untuk kedua orang tuanya. 1 jam berlalu, "Oke rumah dah beres semua,sekarang harus masak. Tapi masak apa ya?" batin Mia, "Hmmmm, oke lah gaskeun." ia pun langsung masak nasi dan membuat cah kangkung kesukaan orang tuanya. 30 menit sudah, dan masakan nya pun sudah siap,. "Tinggal tunggu Ibu sama Ayah nih. Mereka pasti lapar karna sudah bekerja seharian."ucap Mia dengan tersenyum.

Ibu dan Ayah nya pun tiba, "Ibu Ayah, ayok sini liat , aku udah masak buat kalian."ujar Mia dengan bahagia, "Wahhh, hebat sekali kamu nak :)" ucap ayah Mia dengan terharu. "Loh loh loh Ayah kenapa nangis? aku cuma masak gini aja kog.Udah gausah nangis :( daripada nangis mending langsung makan aja." cara Mia menyemangati Ayahnya.

Mereka bertiga pun makan dengan lahap sambil bercanda gurau. "Nak, apa yang kamu lakukan disekolah tadi?." tanya sang Ayah , "aku cuma ada rapat aja kog Yah, buat MOS adkel kan aku juga ditunjuk sebagai panitia nya." jawab Mia. "Ohh,dulu Ibu juga jadi panitia MOS. Kamu harus bertanggung jawab sama apa yang kamu kerjakan ya nak, jangan sampai kamu ngecewain orang-orang yang udah percaya sama kamu." sahut Ibu nya. "Siap Bu Bos laksanakan." jawab Mia dengan tangan dikepala (hormat).

Mereka pun akhirnya selesai makan, "Udah Bu, biar aku aja yang beresin." ucap Mia sambil membawa piring kotor untuk ia cuci. "Anak mu kini sudah dewasa, ia sudah mengerti tanggung jawabnya.Sebagai anak dan siswa yang teladan." ucap Ayah ke Ibu sambil melihat Mia yang sedang mencuci piring. "Iya ya Pak, anak kita kini sudah bisa menata hidupnya dengan baik." sahut Ibu (berlinang air mata). "Eh Ibu Ayah udah sana mandi dulu terus istirahat,biar semua pekerjaan rumah Mia yang selesai in." kata Mia dengan bercucur keringat. "Kamu juga harus istirahat,kamu kan udah capek disekolah tadi terus masak." kata sang Ibu sambil mengelus-elus kepala Mia. "Iya Bu nanti aku istirahat kog, Ibu sama Ayah gak usah khawatir." jawab Mia dengan tersenyum lebar.

Malam hari pun tiba, Mia sudah menyiapkan makanan seadanya. "Ibu Ayah ayok makan, masakan udah siap nih." ajak Mia ke Orangtua nya. "Iya nak sebentar."jawab sang Ayah yang sedang menyiapkan pacul untuk besok pagi ke sawah. "Ibu mana pak.?" tanya Mia. "Ibu masih nyuci baju, bentar lagi juga selesai." jawab Ayah. Beberapa menit kemudian "Loh kog pada belum makan.?" tanya Ibu. "Iya kan kita mau makan bareng-bareng,jadi kita nungguin ibu selesai nyuci deh." ujar Mia sambil mengambil nasi untuk Ayah Ibu nya. "Ayok bu makan."ajak Mia. "Hmm makanan nya enak banget,kamu tambah pinter masaknya.Nanti kalo kamu udah nikah kamu juga harus siapin makanan buat keluarga suami mu." ucap sang Ibu dengan tersenyum. "Ah,aku juga masih lama buat nikah bu." jawab Mia dengan tertawa (hahaha).

"Udah malam gih tidur besok kan kamu sekolah,ini biar Ibu yang beresin." suruh Ibu untuk tidur. "Yaudah deh selamat malam Ibu Ayah Muachh." cium Mia ke Orang tuanya.