Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

nuansa warna

Dwi_Maulani
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.3k
Views

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Haru Haru

keadaan tetap sama dingin, sejuk tanpa udara. Terasa sangat penggap, indira menatap langit langit yang mengeluarkan suara cemericik air dan debu yang sudah menghantam wajahnya,

"astaga apa tidak bisa aku hidup dikehidupan orang lain?" tegas indi menghantamka tubuhnya untuk bangun.

farah sedang memasak didapur dan mendengar umpatan demi umpatan dari kamar indi,

"ndi bangun aja pakek acara mencaci maki" kata farah,

indi bergegas keluar kamar dan mengmmbil handuknya,

"bacot deh kak, kapan atap kamar indi dibenerin? masak iya habis maskeran bukanya kinclong malah item semua" kata indi mengebu,

"tunggu kakak gajian dulu ndi" kata farah santai,

pemandangan berganti disebuah apartemen mewah dekat dengan mall, dijalan jakarta, sudut itu sangat terlihat ramai hiruk pikuk pagi hari terus terdengar, debu debu dan asap kendaraan terus berterbangan. disalah satu kedai bubur ayam yang terletak disekitar apartemen itu.

"asep asep" seseorang berteriak dari kejauhan,

"sini sini sarapan dulu" orang bernama asep menyahuti,

"kamu tau besok saya ada interview kerja, yaa jaman sekarangkan susah sekali sep mencari kerja" kata orang yang baru saja datang,

"aku kan menyuruhmu bekerja dikantor ayah ku disana lagi butuh pegawai bagian honorer, bantu bantu apa aja" kata asep menyahuti,

"aku ingin bekerja dengan keahlianku sep walau diawali kerjaan yang kecil seperti ini" katanya tegas, ia melambai memesan satu teh hangat,

"rudi rudi kamu itu sudah 1 tahun menganggur, kalau nantik menikah mau makan apa anakmu" kata asep,

"ya nabung dulu baru nikah" jawab rudi enteng,

"kamu ini berfikir panjanglah sebelum memutuskan semuanya rud, tapi tetap aku mendukung keputusanmu" kata asep.

pemandangan berganti ke sebuah situk kontruksi proyek pembuatan hotel,

"kamu bisa kerja bener gak !! saya ini juga di kejar mandor jangan seenaknya aja" seseorang berteriak dari dalam bngunan yang 70% selesai itu,

"maaf pak saya baru jadi kuli disini masih belom bisa" kata orang dihadapannya,

"mangakanya belajar sama yang lebih senior jangan semuanya sendiri kamu itu kuli harus ngerjakan sama tukang kan saya sudah pasangkan sama tukang yangpengalaman juga, kemana tukangnya?" kata orang itu,

"pak udin lagi merokok pak sebentar, jadi saya yang dipasrahi, saya sudah bilang saya kuli baru tapi orangnya ndak mau tau pak" kata orang yang lain,