"Sekali lagi," Tommy mengecup kening Arni, mengecup bibir yang setengah terbuka itu. "Kau mengizinkanku, Sayang?"
Arni tak menjawab, kecuali wajah yang berpaling perlahan ke kanan itu dengan mata terpejam dan menggigit sudut bibirnya sendiri.
Tommy tersenyum, ia mengecup pipi sang gadis, mengecup belahan dada itu, dan mengecup setiap puncak dari buah dada yang menggiurkan itu sebelum akhirnya menekankan pinggulnya dengan selembut mungkin.
Arni mengerang halus dengan kening mengernyit. Ya, dia hampir lupa bahwa sesungguhnya, Tommy memang tidak setampan Keisha. Namun pria itu lebih berotot, dan sesuatu yang menerobos liang peranakannya itu jelas berukuran lebih besar dari apa yang dimiliki oleh Keisha.
"Tom…"
"Sstt…!" Tommy merendahkan tubuhnya, mengusap kening sang gadis, mengecup lagi dengan penuh kelembutan, selembut tekanan di pinggangnya terhadap selangkangan sang gadis. "Sedikit lagi, Sayang. Sedikit lagi."
