Keisha tersenyum lebar membayangkan sosok Callysta yang telanjang bulat di atas pembaringan mahal. Lalu, mengetikkan pesan balasannya.
"Wow… itu sangat menggoda."
Callysta mengirimkan emoji hati yang besar, emoji bergerak yang tiba-tiba pecah menciptakan bentuk hati yang lebih kecil dan lebih banyak.
Keisha terkekeh, dalam kepalanya, itu adalah bayangan ketika ia menyemburkan benihnya di dalam tubuh gadis tersebut.
Ding!
Muncul lagi pesan dari Callysta yang berbunyi:
"Hei, Kei, apa kau besok jadi kembali ke Jakarta?"
Keisha membalas itu, "Jadi. Sore, bareng ayahku."
Di atas sofa apartemennya, Callysta sedikit cemberut. Kenapa kau harus pulang bersama ayahmu, Kei? Aah, apa kau tidak ingin mengulangi pergumulan kita di dalam mobil seperti kemarin itu?
Ding!
"Kenapa kau diam, Sayang?"
Callysta tersenyum. Lalu mengetikkan serangkaian kalimat:
"Aku hanya berpikir, andai kau pulang sendiri, pasti akan lebih menyenangkan."
Keisha tersenyum lebar, ia bisa membayangkan hal itu.
