Tepat ketika Azan Maghrib berkumandang, mobil yang dikendarai oleh Kurnia itu sampai juga akhirnya di Pelabuhan Bakauheni. Ya, mereka tiba di sana sesuai perkiraan Kurnia sebelumnya, lima jam. Beruntung, mereka tidak mengalami kendala selama perjalanan itu selain kendala berkomunikasi dengan Keisha yang selalu saja tenggelam dalam keheningannya.
Selanjutnya, Mereka pun memasuki areal di mana mereka harus mengantri di antara banyak kendaraan lainnya yang akan menggunakan jasa feri penyeberangan untuk melintasi Selat Sunda guna melanjutkan perjalanan mereka menuju Jakarta.
Bahkan, setelah berada di dalam kapal feri tersebut, Keisha tidak ikut keluar saat diajak oleh sang ayah untuk naik ke dek atas kapal dan menikmati segelas kopi. Keisha menolak dengan alasan ia harus menjaga batu mulia di dalam tasnya itu.
