"Aku pasti akan ke sana, Sayang," ujar Keisha pada Arni lewat komunikasi ponsel mereka masing-masing.
Saat itu, Wilma sudah pulang dan Kurnia belum tiba di rumah itu. Keisha sendiri sudah terlihat rapi setelah menyempatkan diri untuk mandi sebelumnya.
"Kau berjanji, Kei?"
"Tentu saja," ujar Keisha. "Apakah aku pernah membohongimu, Sayang?"
"Terima kasih."
Keisha menghela napas dalam-dalam, ada yang aneh pada Arni kali ini, pikirnya. Tidak, tidak, tidak… itu sudah terlihat semenjak acara pelelangan itu pagi tadi.
Apa yang terjadi pada gadis itu? Tidakkah ia merasa senang sebab semua usahanya atas pameran dan pelelangan itu berjalan sukses?
Aah, dasar wanita, pikir Keisha. Selalu saja sulit untuk memahami kalian.
"Jangan khawatir," ujar Keisha, lagi. "Setelah aku bicara dengan ayahku nanti, aku pasti akan langsung ke sana."
"Kau akan makan malam bersama kami?"