Malam itu, Kurnia kembali harus merasakan kehampaan di dalam dirinya. Ia duduk melamun di ruang keluarga itu seorang diri. Keisha, lagi-lagi tidak pulang bahkan tanpa memberi tahu kepadanya terlebih dahulu.
Kurnia merasa pikirannya kian kusut. Memang, ia telah mengatakan kepada Keisha dalam kemarahannya yang lalu, bahwa Keisha dipersilakan mengurus semua hal sesuai kemauan anak laki-lakinya itu sendiri.
Akan tetapi, yang namanya seorang ayah, tetap saja mengkhawatirkan kondisi anaknya. Sekali lagi, tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya mengalami kegagalan apalagi sampai berubah menjadi seorang bajingan.
Hal inilah yang semakin lama semakin membebani pikiran Kurnia. Ia sudah mencoba menelepon ke ponsel sang anak, sayangnya tidak ada tanggapan sama sekali sebab ketika itu Keisha sedang bercinta dengan hebatnya bersama Arni di dalam kamar mandi di kamar gadis tersebut.
