Dan di sisi lain, Keisha tidak merasa ia sedang mengkhianati Delima. Apa iya, dengan memandang gadis lain, dan katakanlah sebatas menyukai saja sudah dianggap berselingkuh?
Itu terdengar konyol sekali, pikir Keisha.
Menyukai belum tentu mencintai. Dan kenyataanya, rasa cinta terhadap Delima tidak berkurang sama sekali, masih terjaga seperti sebelum-sebelumnya.
Ding!
Dan di saat Keisha melamunkan semua hal tersebut, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Setengah malas pemuda itu menjangkau ponsel yang tergeletak di atas meja rendah di samping kiri pembaringan.
Hanya saja, rasa malas yang terpampang jelas di wajahnya itu seketika berganti menjadi senyuman setelah mengetahui siapa pengirim pesan tersebut.
Ya, Arni.
Keisha membaca pesan yang masuk itu.
"Hey, kau masih merasa bersalah?"
Sang pemuda tersenyum sembari menggeleng-geleng kecil. Untuk sesaat ia memikirkan kalimat seperti apa yang akan ia gunakan untuk membalas pesan tersebut.
