"Dek?" panggilku pada Aiden saudara kandung satu-satunya yang aku miliki di dunia.
Aku dan Aiden hanya berjarak 5 menit saja, tentu saja gelar kakak adalah gelar yang paling pantas disematkan untukku.
Mendengar apa panggilan yang aku tujukan pada Aiden justru diresponsnya dengan delikan tajam yang tak ada aura persaudaraannya sama sekali.
Satu tanya yang saat ini sedang berkecamuk dalam benakku yaitu kesalahan besar di masa lalu yang seperti apa, yang telah aku lakukan sampai semesta memberikanku saudara yang tidak minim akhlak seperti Aiden Pramasatya Dimitri. Atau cobaan seperti apa yang akan diberikan semesta sehingga cobaan-Nya begitu sulit untukku.
"Dek!" Aku kembali memanggil Aiden dan kali ini dengan nada yang terdengar meninggi dibandingkan sebelumnya.
"Berisik!" umpat Aiden dan mendengar itu aku hanya bisa memutar kedua manik mataku malas.