Akbar mencoba untuk mencari jawaban yang paling tepat untuk memecahkan teka-teki dari yang sedang diberikan oleh Ayu dan juga Firman.
Tapi tak peduli sekeras apa pun Akbar mencoba untuk mencari jawaban di balik menghilangnya sepasang suami istri itu tetap saja otaknya merasa buntu.
"Kita ke rumahnya saja bagaimana?" Tawaran yang diberikan oleh Manda tidak serta merta dijawab dengan mantap oleh Akbar, dia tampak berpikir keras atas apa yang diberikan istrinya, wanita yang telah menemaninya melewati titik demi titik dalam kehidupannya.
"Kalau mereka menghindari lagi bagaimana?" tanya Akbar dengan lesunya. Jika ada di dunia yang paling dibenci oleh Manda maka itu adalah sifat pesimis yang dimiliki oleh suaminya.
"Kebiasaan, ya kamu, Bi!" Tanpa Manda sadari suaranya kini meninggi satu oktaf di hadapan sang suami. Meninggikan suara di hadapan Akbar adalah hal yang paling jarang untuk dilakukan oleh Manda.