Rafli sepertinya tak punya pilihan lain selain menuruti apa yang menjadi keinginan dari sang atasan sekaligus sahabatnya tersebut. "Kamu yakin mau baca ini sendiri?" Sepertinya Rafli tidak yakin dengan keputusan yang diambil oleh Surya.
Namun jawaban yang diberikan oleh Surya tetaplah sama dengan yang sebelumnya yaitu ingin membacanya sendiri.
"Okay, as your wish, Man." Rafli pun berlalu meninggalkan Surya seorang diri. Tapi saat hendak memutar hendel pintu interupsi yang diberikan oleh Surya jelas saja memberhentikan langkahnya.
"Tunggu, Raf!" Mau tidak mau akhirnya langkah Rafli terhenti juga dan mengurungkan niatnya untuk meninggalkan ruangan orang nomor satu di Gemilang Group itu.
"Kenapa? Kamu berubah pikiran?" tanya Rafli dengan nada menantang dan sambil berkacak pinggang.
Gelengan kepala yang diberikan oleh Surya lantas mematahkan asumsi yang ada di benak Rafli saat ini.
"Nggak!" jawab Surya dengan nada tegas tak terbantahkan.