Bangun dengan Neil di sampingku adalah perasaan yang paling indah dan sempurna.
Aku merasa nyaman, hangat, dan aman—hal yang gila untuk dinikmati, mengingat aku belum pernah benar-benar berada dalam bahaya sepanjang hidupku. Tidur dengan kulit hangat Neil menempel di kulitku, lengannya yang kuat di sekitarku, membuatku merasa terlindungi, bahkan jika aku tidak perlu dilindungi dari apa pun.
Aku menggeliat dalam pelukannya dan meraih sikat gigi sekali pakai di nakas. Aku cepat-cepat merobek satu terbuka dan memasukkannya ke dalam mulutku, buru-buru menggosok napas pagiku.
"Kesombongan, namamu Susi," gumam Neil mengantuk dari belakangku saat dia melepaskanku dan berguling.
"Ish bukan vani-y," gumamku di sekitar semak-semak. Aku meraih gelas air yang setengah penuh dan dengan cepat mengoleskannya di sekitar mulutku. "Itu hanya sopan santun."