Aku tidak tahu harus berkata apa untuk itu.
"Apakah kamu ingat mengapa aku berada di LAX?" dia bertanya, setelah jeda.
"Ya, Kamu memiliki beberapa wawancara dengan seorang pria perusahaan mobil Jepang. Dan Kamu tidak bisa menyewa kru untuk jet Kamu tepat waktu untuk membuat pertemuan." Aku memeras otak Aku untuk beberapa detail yang mungkin Aku lewatkan.
"Saat singgah, Aku mendapat kru. Aku tidak mengambil penerbangan yang tertunda. Aku bisa pergi kapan saja setelah pukul tiga sore itu. Tapi Aku mengambil risiko dan menjadwal ulang wawancara." Tawanya serak, dan hampa. "Aku memilih seorang wanita aneh dan lucu yang Aku temui di bandara dalam sebuah wawancara yang akhirnya menjadikan Auto Watch sebagai contoh jurnalisme otomotif yang sukses, dalam skala yang tidak pernah Aku harapkan akan tercapai. Aku tahu betapa pentingnya itu. Dan bahkan saat itu, aku memilihmu."