Sesaat sebelum kejadian penembakan yang terjadi di ruang First Class, sosok wanita yang baru saja masuk dan mencari keberadaan dari pria tampan yang sangat berkharisma itu, langsung menyunggingkan senyumnya. Sebelum duduk di seat kosong, ia bertanya terlebih dahulu.
"Tuan Axel, apa ini adalah tempat duduk saya?" Menunjuk ke arah seat yang menurutnya sangat nyaman sebagai tempat menghabiskan waktu selama berada di dalam pesawat.
Tanpa berniat untuk menjawab, Axel hanya mengangguk perlahan dan memberikan sebuah kode untuk menyuruh wanita yang sebenarnya tidak membuatnya tertarik itu agar segera duduk. Sedangkan ia tengah fokus menatap ke arah seseorang yang menurutnya sangat mencurigakan.
Dua orang pria yang dari tadi duduk dengan pandangan seolah mengamati satu persatu penumpang yang ada di ruang First Class tersebut.
"Apa yang akan dilakukan mereka? Sepertinya ada yang tidak beres," batin Axel yang langsung menyiapkan pistolnya yang berada di balik kemeja.