Axel baru saja selesai menyuapi Zelyn dan meletakkan piring pada troli makanan yang ada di sebelah kiri ranjang. Beberapa saat yang lalu, setelah menyuntikkan alat pelacak digital pada tangan Zelyn, ia merasa sangat lapar karena dari tadi siang belum makan. Apalagi kejadian hari ini membuat ia banyak mengeluarkan tenaga ekstra dan menguras pikiran.
Awalnya, sosok wanita yang belum beranjak dari atas ranjang tersebut sama sekali tidak mau jika makan disuapi. Namun, berubah pikiran begitu diancam, sehingga ia merasa sangat senang saat berhasil membuat Zelyn kembali patuh.
Tentu saja ia tidak berhenti tersenyum saat menyuapi wanita dengan bibir mengerucut tersebut yang menandakan sedang kesal padanya. Melihat ekspresi wajah Zelyn malah membuat ia merasa sangat gemas dan semakin bersemangat untuk menggoda.