Hari semakin larut. Arland sejak saat kembali dari tempat wisata berubah. Dia jadi lebih bahagia dan lebih antusias dari sebelum-sebelumnya. Satu hal yang bisa Arasha yakini. Pria itu bersikap aneh. Arasha sampai kebingungan sendiri.
"Sa, sini naik!" Arland menepuk ranjang sebelahnya sendiri, memerintah Arasha untuk naik.
Arasha yang saat ini sedang terbaring di sofa sambil bermain ponsel mengerutkan kening. Dia hendak menolak, namun Arland memaksa.
"Naik Sa! Gue gak akan macem-macem. Percaya sama gue!" Arland meyakinkan istrinya.
Arasha mengerutkan kening, semakin ragu. Meski begitu, dia tetap saja naik ke atas ranjang. Duduk di samping sang suami sambil mengikat rambutnya sendiri.
"Kenapa Land?" Tanya Arasha.