Sampai di mall, Arland benar-benar membeli es krim sesuai dengan apa yang dia katakan sebelumnya. Padahal, Arasha mengira pria itu hanya melantur saja. Lagipula, cukup aneh seorang Arland tiba-tiba mengatakan ingin makan es krim setelah sebelumnya berkata menginginkan nasi goreng.
"Beneran mau beli es krim ternyata?" Arasha yang duduk di depannya mengamati Arland dengan es krim yang hanya tersisa setengah. Pria itu makan es krim seperti menghabiskan uang. Sangat cepat.
"Punya lo gak dimakan? Kalau enggak, nanti gue makan." Arland bukannya membalas ucapan Arasha malah keluar topik dan membahas es krim Arasha yang masih cukup banyak. Gadis itu tidak bisa secepat Arland dalam urusan makan. Lambung dan mulut mereka saja sudah berbeda.
"Sabar… mulut aku bukan penyedot debu kayak kamu." Arasha melahap es krimnya, sesekali menggoyangkan kepalanya karena senang.