"Aku gak mau jauh-jauh dari kamu! Aku takut kamu nanti berselingkuh lagi! Aku mengkhawatirkanmu karena kita memiliki banyak musuh. Apa sekarang kamu masih bisa meragukan cintaku, Land?!" Arasha memang bersalah karena dia tidak mengungkapkan apa yang dia rasa.
Tetapi, itu bukan karena kesengajaan. Melainkan, keadaan yang membentuk Arasha menjadi gadis seperti ini. Dia sulit untuk memberitahu tentang perasaannya. Dia sulit untuk terbuka tentang apa yang dirasa. Entahlah, semenjak hamil pikirannya terlalu berkecamuk. Membuat Arasha takut akan segala hal. Termasuk mengungkapkan perasaannya sendiri.
Dia merasa bahwa dengan ungkapan perasaan sama saja menunjukkan bahwa dirinya lemah. Bahwa dia sangat membutuhkan Arland dalam hidupnya. Dan entah mengapa, Arasha merasa itu hal yang buruk. Dia takut Arland suatu hari meninggalkannya di saat dia sudah sangat amat bergantung.
