Arasha baru saja sampai di kantornya. Kali ini dia tidak langsung naik ke lantai atas. Dia menyempatkan diri untuk menemui Raya terlebih dahulu. Dia ingin membahas mengenai mimpi Arland beberapa hari yang lalu. Tentang bagaimana mungkin Arland bisa memimpikan Riel sedangkan pria itu bahkan belum pernah bertemu sebelumnya.
Ting!
Lift terbuka. Arasha keluar dari dalam lift sembari sibuk mengirimkan pesan kepada Arland tentang keberadaannya. Dia takut Arland mengira dirinya terlambat masuk kantor. Gadis itu membelok, berjalan menuju ruangan Arasha. Namun, saat langkahnya tiba di depan ruangan Arasha, dia melihat sebuah kekacauan di sini.
"Kamu itu kerja yang becus sedikit bisa tidak hah?!" Seseorang yang Arasha ketahui sedang sibuk mengamuk di hadapan sahabatnya. Itu adalah direktur marketing.
Dengan langkah ragu, Arasha mendekat. Dia berniat untuk memisah perdebatan yang ada. "Ada apa ya ini?" Tanya Arasha, membuat semua pasang mata seketika menatapnya.