"Dimana ya Arland?!" Sudah lima menit lamanya sejak Arasha keluar dari kamar mandi. Dia tadi sengaja ke kamar mandi untuk menenangkan diri setelah apa yang terjadi. Dia juga meyakinkan dirinya untuk tidak cemburu atau bersikap kekanakan.
Dia sudah tidak mencintai Dylan. Meski rasa cintanya terasa membekas, tetap saja rasa cinta itu sudah hilang. Dan Arasha tidak boleh tersakiti saat melihat Dylan dekat dengan Rachel. Dia tidak bisa egois. Dia saja memiliki pria lain, kenapa Dylan tidak bisa untuk memiliki wanita kain?
Dan kini, yang dia lakukan adalah mengitari gedung untuk mencari dua hal. Pertama adalah sang suami dan yang kedua adalah jalan keluar.
Arasha tersesat. Dan sialnya, dia lupa membawa ponsel.
Sibuk berputar-putar tidak jelas, mata Arasha berbinar saat akhirnya melihat koridor yang dia hafal. Dia paham bahwa koridor ini dekat dengan ruangan pesta.