/Masih Flashback/
Ya, Arland adalah tim sukses Dylan dahulu kala. Tim sukses dari acara yang diadakan pada hari Jumat saat pulang sekolah, di lapangan sekolah.
Pria itu mengatur banyak hal tentang acara ini. Acara manis yang disaksikan banyak orang. Dimana Dylan bersimpuh di hadapan Arasha, wanita yang dipanggil putri salju saat sekolah menengah atas karena rambut putihnya.
Di sini, tak hanya Arland yang berjuang. Dylan juga berjuang. Selain mempersiapkan hati, dia juga mempersiapkan kucing abu-abu yang berakhir dengan nama Ou tersebut untuk dijinakkan. Tangan Dylan penuh bekas cakaran oleh kucing tersebut hingga membuat kening Arland mengernyit heran. Matanya menatap sang kakak yang kini berdiri di depannya dengan tangan penuh luka cakaran.
"Lo kenapa?" Tanya Arland pada Dylan.
Dilihatnya Dylan yang mendengus kesal. Dia berjalan santai, memasuki penthouse keluarga Alaric.
"Dicakar kucing." Jawab Dylan sembari cemberut.