Setelah kembali mengumpulkan kekuatannya kembali,gadis itupun memutuskan untuk memunguti kembali pakaian miliknya yang berada dikolong ranjang itu dengan air mata yang masih menggenang dipelupuk matanya.
Dengan diam dan hanya suara isak tangis yang mengiringi kesedihan dan kekosongan gadis itu didalam kamar hotel saat itu dan tentu saja kejadian yang menimpanya saat ini tidak akan bisa ia lupakan sampai kapanpun.
Setelah memakai semua pakaian yang gadis itu kenakan tadi,ia pun mulai meraba-raba mencari-cari benda pipih miliknya yang ia ingat gadis itu taruh diatas nakas sesaat sebelum peristiwa tadi terjadi.
Dengan ingatan dan kemampuan gadis itu dalam mencari ponsel miliknya yang ternyata berada pojok nakas yang memang keberadaannya terlampau tersembunyi,mungkin saja jika gadis itu tak mengingat bahwa ia menaruh benda itu disana mungkin gadis itu tak akan mungkin bisa menemukannya ditambah dengan minimnya pencahayaan yang membuat jarak pandanganya sangatlah terbatas.
