"Kamu tau Ana saya tadi hanya memberitahu kamu,bukan mencoba berdiskusi denganmu,karena kamu tahu bukan semua keputusan yang saya ambil itu bersifat final" putus Adam sambil mencoba mendekatkan wajahnya lagi ke wajah Riana.
Riana pun yang tidak terima dengan keputusan sepihak yang diambil Adam dengan sekali gerak berdiri dari pangkuan sang guru kemudian menatap laki-laki tersebut dengan tatapan membunuh.
Adam yang ditatap dengan tajam oleh sang siswi didepannya itu nampak tenang saja seperti tatapan membunuh yang dihunuskan padanya tak ada efek sama sekali untuknya.
"Oke,kalau gitu bapak boleh hukum saya apa aja saya bakalan lakuin,mau disuruh keliling lapangan kek, Hormatin Tiang Bendera kek, bersihin kamar mandi atau apapun itu saya nggak peduli yang penting saya gak jadi anggota dewan galang"
"Kenapa kamu begitu tidak inginnya menjadi bagian dari ekskul itu, berikan saya satu alasan yang bisa saya terima"
Tanya Adam dengan santainya sambil menyalakan rokok yang sudah terapit di sela-sela bibir tipisnya.
"Saya,saya gak pandai bergaul pak Adam apalagi mereka bukan orang-orang yang saya kenal"ucap Riana putus asa.
"Oh bagus kalau begitu kamu akan mendapat banyak teman karena bergabung di organisasi itu,lagian saya juga gak mau gadis saya ini jadi orang introvert" ucap Adam dengan tenangnya sambil tetap menghisap puting rokok disela jarinya.
"Hukum saya apapun itu deh pak Adam,saya gk mau ribet karena ikut organisasi sekolah,saya janji saya bakalan jadi siswi yang penurut dan gak akan cari masalah lagi" ucap Riana masih tetap teguh tidak ingin mengikuti ekskul tersebut.
"Saya nggak bakal Biarin kamu melakukan semua itu, kulit kamu bisa saja hitam karena terlalu sering terkena sinar matahari waktu hormat bendera, kalau saya suruh kamu lari keliling lapangan saya nggak bakal suka karena kamu akan dilihati oleh banyak siswa laki-laki nantinya,dan kalau untuk bersihin kamar mandi memang kamu mau? saya rasa pekerjaan itu juga nggak pantas buat kamu" ucap Adam dengan sabar menjawab perkataan gadisnya itu.
"Lagian saya akan menempatkan kamu di bagian seksi konsumsi jadi kamu nggak perlu panas-panasan apalagi baris-berbaris mungkin kamu cuma dituntut untuk bisa menguasai salah satu cabangnya symapor atau tali-temali hanya itu memang kamu fikir saya akan membuat kamu menderita? No my Trouble Maker girl"
"Ish pak Adam bisa gak sih ngertiin saya?saya gak suka ikut organisasi kayak begituan saya ini orangnya mageran pak" ucap Riana frustasi akan keputusan yang diambil sepihak oleh 'guru BKnya ini.
"Ana kamu dengar saya baik-baik,saya gak akan mengambil suatu keputusan yang akan berdampak buruk untuk kamu kedepannya jadi kamu sebaiknya menurut dengan apa yang sudah saya ucapkan,lagipula tugasmu hanya sampai pada acara penempuhan Bantara bulan depan setelah itu kamu bisa fokus ke UN kamu sayang" ucap Adam masih dengan tenangnya.
"Pak Adam jangan manggil saya kayak gitu saya berasa kayak punya hubungan aja sama bapak" ucap Riana sambil melipat tangan dan mengatupkan bibirnya seakan anak kecil yang berakting marah.
Hahaha
"Youre so cute honey,come!" Perintah Adam setelah mematikan rokoknya di sebuah asbak.
Ana pun tak bergeming dan masih tetap teguh dengan akting marahnya.
"Memang kamu fikir saya menyentuh kamu itu hanya karena nafsu sesaat begitu? Saya bukan cowok brengsek Ana saya sudah menganggap kamu kekasih saya dan kamu juga harus begitu" ucap Adam kembali dengan sikap tak terbantahkannya.
"Saya gak mau punya hubungan dengan om-om seperti anda berasa saya jadi sugar Baby aja" bantah Riana dengan nada ketus walau pada kenyataannya wajahnya menampilkan semburat kemerahan pertanda malu yang bisa dilihat dengan jelas oleh Adam.
"Berarti kalau seperti itu kamu sudah terbiasa ya bersentuhan seperti itu dengan lelaki lain tanpa adanya ikatan?"ucap Adam mencoba memancing kemarahan gadis nakal didepannya.
"Ish Anda sungguh menyebalkan sekali" ucap Riana sambil mengambil satu langkah kearah Adam.
Sregg grep
Ketika Riana tengah lengah Adam pun mengambil kesempatan tersebut untuk menarik tubuh gadisnya tersebut dan membaringkannya diatas sofa yang didudukinya tadi dan menindihnya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Riana.
"Kamu tau Ana,hanya kamu gadis kecil yang membuat saya merasa ingin hanya dengan melihat bibirmu,hanya kamu yang membuat saya kewalahan karena rasa khawatir mendengar kamu berkelahi,saya tau kamu pasti tau saya bukan tipe pria yang begitu mementingkan wanita,tapi demi Tuhan saya benar-benar merindukan tubuh dan kuncup mawar yang ada didalammu" ucap Adam sambil membuka kancing seragam siswi tersebut.
Adam pun perlahan tapi pasti mendekatkan kan wajah nya ke wajah si gadis dan mulai menciumnya dengan lembut.
Awalnya Adam hanya menempelkan bibirnya kepada sang gadis sambil menunggu reaksi dari Riana karena tak menerima penolakan Adam pun mulai melumat bibir Riana dengan lembut.
Dilumatnya bibir Riana atas dan bawah secara bergantian.
Seketika ruangan tersebut penuh dengan suara kecipak peraduan dua bibir yang saling berpagutan. Cuaca yang mendung disertai dengan rintik hujan yang mulai membasahi bumi makin menambah suasana intim yang yang terjadi di antara seorang guru dan murid tersebut.
Nafas Mereka pun mulai memburu dan tak henti sampai di situ Itu tangan Adam yang semula memang berada di kemeja si gadis mulai melanjutkan niatnya untuk membuka kancing tersebut.
Entah kenapa Adam begitu sangat mendambakan gadis di pelukannya itu.
Adam pun sudah mulai berhasil membuka dua kancing teratas seragam Riana namun tiba-tiba gerakan tangan Adam terhenti dikancing ketiga.
Seperti telah mendapatkan kesadaran Riana pun menjauhkan wajahnya dari Sang Guru memutuskan pergulatan bibir mereka dan dengan cepat mengancingkan kembali kancing seragam miliknya.
Adam pun dibuat kebingungan dengan tindakan yang dilakukan oleh Riana dan mencoba mendekatkan wajahnya lagi kepada gadisnya yang tengah menunduk membenarkan pakaian miliknya.
Riana yang sadar bawa Adam ingin mencoba menciumnya lagi Pun secara reflek menampar wajah Adam lalu beranjak cari pangkuan guru BK tersebut.
Suasana yang mulanya intim berubah menjadi dingin. Adam hanya merasa keheranan dan bingung sambil bertanya-tanya apakah yang berbuat kesalahan kepada gadisnya.
"Why?did i do something wrong?" Tanya Adam dengan wajah keheranan tanpa ada rasa marah karena ditampar oleh Riana.
" apa yang kita lakukan sekarang ini yang salah Pak Adam,jadi sebaiknya kita harus mulai menjaga jarak karena apa yang kita lakukan barusan adalah sesuatu yang tidak sepatutnya guru dan muridnya lakukan"ucap Riana tanpa ekspresi.
Adam yang mendengar hal tersebut akan mencoba akan mengeluarkan opininya tapi seketika itu juga dirinya dibuat bungkam oleh perkataan gadisnya itu.
"Anda tidak perlu khawatir pak,mulai detik ini saya akan berusaha menjadi siswi yang baik tanpa berbuat onar,saya juga akan menuruti perintah anda agar saya menjadi anggota dewan galang agar saya tidak pernah berurusan dengan Anda lagi" ucap Riana dengan nada dinginnya dan langsung beranjak meninggalkan ruangan tersebut.
Adam hanya bisa menggaruk kepalanya frustasi akan tingkah sang gadis yang menurutnya mood swing sekali.