Setelah membalut tubuh Love dengan pakaian yang pantas. Ia bergegas keluar kamar. Setelah beberapa saat kembali dengan membawa minyak oles. Dia oleskan minyak tersebut ke hidung Nona nya. Namun, tidak ada respon. "Tuan Liam, mengatakan bahwa Nona pingsan. Tetapi, kenapa tidak ada respon? Aduh, bagaimana ini?" Nimar pun dibuat bingung siapa yang harus ia hubungi. "Apa sebaiknya aku hubungi Tuan Marcell saja ya?"
--
Setelah mendapat kabar dari Nimar bahwa Love pingsan. Marcell langsung meluncur ke apartement. Sepanjang perjalanan tak pernah bisa merasa tenang. Dikemudikannya mobil berkecepatan tinggi. Dia tak lagi peduli pada keselamatan diri sendiri. Yang diinginkannya saat ini segera sampai di apartement Love.
"Di mana, Nona Love?" Tanyanya, berselimut raut kahwatir.
"Nona, ada di kamar." Jawab Nimar dengan wajah menunduk.