Mengibaskan tangan ke depan wajah. "Sudahlah, aku tidak punya waktu membahas sesuatu hal yang sama sekali tidak penting. Katakan. Apakah kalian bertemu dengan laki-laki itu?"
--
Lovely tersenyum sinis. "Apakah harus ku jawab pertanyaanmu itu, huh?"
"HARUS!"
"Beri aku alasan yang kuat, kenapa harus menjawab pertanyaanmu itu?!"
Liam mendekatkan wajahnya. "Alasannya hanya satu, karena kau tunanganku. Tentunya aku harus melindungimu dari setiap mata jahat yang coba mendekatimu."
Di suguhi ketulusan dari sorot mata Liam. Love tak segan-segan memberitahu bahwa sesampainya di lokasi, pria itu sudah melarikan diri.
"Melarikan diri?"
"Hm, Anak buah Marcell juga di lumpuhkan. Sepertinya dalang di balik kecelakaan yang menimpaku memang sudah direncanakan secara matang. Sangat matang." Tatapan mengunci pada Liam. Sebuah tatapan yang menyirat tuduhan telak.