Setelah sekian lama berteman di jalanan. Kini, mobil yang membawanya pergi telah sampai di area parkir. Seulas senyum mengukir di bibir kokoh seraya melirik tajam pada kantong plastik berlabel restaurant ternama. "I'am coming My Princess."
--
Liam yang sudah tak sabaran langsung menekan bel berulang kali. "Please, baby. Buka pintunya."
Sial, pintunya tak juga terbuka. Lelah, itulah yang dia rasakan sehingga menendang pintunya dengan sangat keras. Bersamaan dengan itu sebuah suara memenuhi pendengaran. "Master Liam."
Liam langsung memutar tubuh. "Nimar, dari mana saja kau?" Tanyanya, bernada tak suka.
Nimar setengah membungkukkan badan. "Bahan makanan di kulkas habis jadi, saya membelinya ke supermarket yang ada di bawah sana."
Mengibaskan sebelah tangan. "Ah, banyak omong. Cepat buka pintunya."
Setelah pintu terbuka, dia langsung melenggang masuk kemudian menuju ruang santai. "Apakah Nona Love belum pulang?" Mengedarkan pandangan ke sekeliling.