"Hm, ayo." Sebelum mengalihkan tatapannya dari Lovely, sekali lagi tersenyum menyeringai seolah berkata. Fuck you!
--
Hati Lovely hancur berkeping-keping. Setelah pertemuannya dengan Marcell di restaurant waktu itu, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar. Bahkan Fully kesulitan memintanya untuk makan dan minum obat.
Flower yang saat itu baru tiba di apartement, sangat dikejutkan dengan pintu kamar yang terkunci. "Fully."
"Iya, Mrs. Gilbert."
"Kenapa pintunya terkunci? Apakah Nona Love, pergi?"
"Tidak. Nona, ada di dalam."
Flower segera mengetuk pintunya. "Baby Love, ini, Mom. Please, buka pintunya."
1 detik berlalu, bahkan berganti menit. Namun, tidak ada jawaban. Satu hal yang tertanam jelas di benak Flower bahwa putri-nya itu sedang tidur. Yang sebenarnya terjadi Lovely sedang meringkuk seperti bayi beriringan dengan laju air mata.