"Tidak." Sahut Darren – Lovely bersamaan.
--
Austin yang tidak suka dengan yang namanya penolakan kembali meluncurkan ancaman. "Penolakanmu ini akan tergantikan dengan lumuran darah segar. Pilihan hanya ada dua. Pertama, biarkan aku pergi, menikahi jalang kecilmu ini. Kedua, kematiannya tepat di depan mata kepalamu sendiri." Mengelap ujung bibir dengan ujung pistol, gambaran tepat bahwa dia lah yang mendominasi pada satu kata yaitu, kemenangan.
"Kelancanganmu inilah yang harus kau bayar dengan harga yang sangat mahal, Austin Matthew Bholthon!"
"Jangan mengancamku!"
"Lelaki sepertimu pantas mati. Lepaskan, Baby Love!"
"Tidak ada gunanya mempertahankan jalang kecil seperti dia ini. Hidupnya saja sudah tidak berarti. Pastinya sudah tidak ada satu pun lelaki yang mau menyentuhnya." Mencngkeram kuat rahang Lovely, kemudian mendaratkan ciuman paksa di sana. "Karena dia sudah tidak lagi memiliki tahta tertinggi sebagai seorang wanita." Tersenyum menyeringai.