Jarak yang sangat dekat membuat sapuan nafas hangat saling menggelitik permukaan kulit. Ingin rasanya Lovely pergi dari sana, akan tetapi manik abu-abu pucat itu menjeratnya dengan sangat kuat.
--
Perlahan tapi pasti mulai memiringkan wajah menyapu lembut candunya itu. "Uhm, bibirmu selalu saja memabukkan, Baby Love. Rasanya tidak ingin ku akhiri ciuman kita ini," ucapnya di sela-sela ciuman.
Jujur, dibawah pesona seorang Austin yang ahli dalam memberi kenikmatan membuat Lovely hilang kendali diri. Tanpa di sadari olehnya sebelah tangan ramping sudah mengalung pada leher kekar.
Di suguhkan pada respon Lovely inilah yang membuat Austin bersorak gembira. Sebelah tangan menekan tengkuk memperdalam ciuman, sementara tangan satunya menekan pinggang ramping membawa tubuh Lovely berada semakin dekat dengannya, sangat dekat hingga sinar cahaya saja tidak mampu menembus celah di antara keduanya.