Sorot mata Austin menyilau rasa marah sekaligus cemburu. "Laki-laki itu telah membuatmu lupa diri, Baby Love. Bahkan, kau pun tidak lagi terusik ketika mengetahui keputusanku untuk membawa Alexa ke mansion ini. Sekarang ini hatimu telah dipenuhi lelaki sialan itu." Geram Austin sembari meninjukan tangannya ke dinding beriringan dengan langkah kaki meninggalkan kamar Lovely.
--
Sinar mentari tersenyum rekah menyelimuti langit heidelberg, secerah kecantikan Lovely ketika menyapa Austin. "Good morning." Mengecup singkat pipi kokoh sembari mengalungkan tangannya ke leher kekar. "Om Austin, pagi ini pergi ke kantor ga?"
Tak juga menjawab Austin langsung beranjak berdiri. Atas gerakannya yang secara tiba-tiba itulah yang membuat pelukan terlepas. Bahkan tanpa rasa bersalah sedikit pun langsung melenggang menuju ruang makan meninggalkan Lovely berselimut berbagai pertanyaan. "Om Austin, kenapa sih? Kok aneh banget, ya?"
