"Sorry, Baby Love. Aku harus melakukan ini karena tidak sanggup melihatmu berdekatan dengan pria lain." Lirihnya berpadukan dengan tatapan mengunci pada punggung ringkih yang semakin lama semakin hilang tertelan di antara pintu lift. Meskipun Lovely sudah hilang dari pandangan, akan tetapi tatapannya tetap saja mengunci ke arah yang sama.
--
Austin dibuat bertanya-tanya dengan penampilan Lovely yang tampak rapi. "Kau mau ke mana? Bukankah hari ini weekend. Seharusnya kau berada di mansion."
Yang ditanya langsung menolehkan wajah berpadukan dengan binar-binar bahagia. "Love, sedang ada janji temu dengan teman."
"Laki-laki atau perempuan?"
"Memangnya kenapa Om Austin menanyakannya, huh?" Pasti Om Austin cemburu, kan. Lanjutnya dalam hati.
"Pahami satu hal bahwa keberadaanmu disini merupakan tanggung jawab, Om Austin. Jadi, jangan membuat Om Austin dalam masalah. Siapa temanmu yang ingin kau temui itu, laki-laki atau perempuan?"