Tidak tega disuguhi penampakan sang keponakan, Austin langsung mendekat kemudian merangkum pipi Lovely. "Tidak perlu takut. Di suntik itu tidak sakit, palingan hanya seperti di gigit semut."
--
Sinar pagi tampak mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapu hangat wajah cantik yang sedang bergelung dibalik selimut tebal. Atas sapuan kehangatan itulah yang membuat sepasang manik seindah deburan ombak di laut lepas terbuka sempurna. Seketika itu juga merasakan nyeri pada sudut bibirnya. "Auch ... " rintih kesakitannya sembari mengusapnya secara perlahan.
"Apakah masih terasa sakit?"
Suara bariton yang datang secara tiba-tiba menyentak kesadaran Lovely sehingga menolehkan wajahnya ke arah sumber suara itu berasal. Seketika itu juga beradu tatap dengan Austin yang menghujaninya dengan seulas senyum hangat. "Good morning, My Little Princess."
"Good morning too," ucapnya dengan susah payah. Jujur, bibirnya terasa sakit ketika digerakkan.