"Terima kasih karena kau sudah datang tepat waktu. Aku tidak tahu jika kau tidak datang menyelamatkanku, mungkin saja aku sudah-" seketika itu juga kalimatnya terjeda oleh sentuhan lembut pada bibir ranum. "Jangan bicara seperti itu. Selama ada aku, tak akan pernah ku biarkan hal buruk terjadi."
--
Saat ini Lovely di bimbing menuju lift yang akan membawanya turun pada lantai di mana mobil kesayangan berada.
Dimanjakan dengan tubuh Lovely yang masih saja bergetar hebat, Marcell langsung menggendongnya menuju mobil kesayangan.
Tentu saja hal itu membuat banyak pasang mata menolehkan wajahnya pada sejoli yang terlihat sangat serasi itu.
Malu, itulah yang Lovely rasakan. "Em, Marcell … "
Marcell langsung mendongakkan wajahnya ke bawah sehingga beradu tatap dengan pipi Lovely yang tampak memerah. "Ada apa?"
"Aku bisa jalan sendiri. Please, turunkan aku." Pintanya dengan suara bergetar.
"Tidak." Beriringan dengan langkah lebar.
"Marcell, please … "