"Memangnya apa yang harus aku takuti, hah?" Tidak ada yang aku takuti selain, Daddy-ku. Lanjutnya dalam hati.
--
Marcell terlihat menyungging senyum penuh arti bermanjakan punggung ringkih yang semakin lama semakin hilang dari pandangan. "Kau memang gadis dengan sejuta pesona, Lovely Carlb Gilbert."
"Marcell, apa yang kau lakukan disitu?"
Suara yang datang secara tiba-tiba memaksa Marcell menolehkan wajahnya sehingga beradu tetap dengan Lucas. "Kau sendiri apa yang kau lakukan disini, hah?"
"Tentu saja mau ke ruangan dosen, aku mau mengumpulkan tugas. Apakah kau sudah mengumpulkan tugas?"
Marcell tidak menjawab kecuali melempari sahabatnya itu dengan lirikan sekilas sebelum melenggang dari sana meninggalkan Lucas berbalut beribu pertanyaan. "Tumben sekali dia terlihat ceria, wajahnya juga tidak menyimpan beban berat. Em, aku tahu. Pasti dia sedang jatuh cinta. Hm, aku ingin tahu gadis mana yang kurang beruntung itu."