Seketika itu juga menyadari kebodohannya yang telah mengatakan kalimat yang sama sekali tak pantas. Sejenak, ditatapnya Lovely dengan tatapan bersalah. "Sorry ... "
--
Lovely yang merasa terhina langsung duduk di atas pangkuan Austin. Tanpa disangka dan tanpa diduga langsung mencium bibir kokoh. Lembut sekaligus mendebarkan itulah yang Austin rasakan. Sejenak memejamkan mata merasakan betapa nikmatnya ketika bersentuhan dengan bibir ranum Lovely.
Meskipun tidak ada lumatan, akan tetapi hanya saling bersentuhan sudah membuatnya mabuk kepayang.
Tidak mau hilang kendali diri hingga menghabisi bibir ranum. Dengan penuh kelembutan menurunkan Lovely dari atas pangkuan. "Makanlah." Sambil memasukkan makanan ke mulutnya.
Sepanjang acara sarapan Austin terlihat fokus pada makanan di depannya. Eits, tapi jangan salah. Dia pun berulang kali kedapatan mencuri-curi pandang pada wajah cantik.
"Cepat habiskan makananmu. Om Austin, akan langsung mengantarkanmu pulang."