Kenzie tak henti-hentinya mengumpat sumpah serapah. "Dasar bodoh, bodoh, bodoh! Bisa-bisanya aku terperdaya oleh wanita licik itu." Beriringan dengan langkah kaki melenggang keluar mansion.
"Kenzie, tunggu!"
--
Suara bariton yang sudah tidak asing memaksa Kenzie menolehkan wajah sehingga beradu tatap dengan sang Tuan.
Dia langsung membungkukkan badan. "Selamat malam, Sir."
"Apa yang kau lakukan di sini? Seharusnya kau berada di apartement menjaga, Rose."
Kenzie langsung menelan kasar saliva. Seketika itu juga menghembus nafas bagaikan menapaki batu kerikil.
Disuguhi wajah gusar Kenzie memantik pertanyaan tersendiri. "Apakah sesuatu yang buruk sudah terjadi? Katakan!"
"Tidak ada, Sir."
"Semua aman terkendali?"
"Aman, Sir."
Darren memicingkan tatapannya. Dia tahu betul bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.
"Apalagi aku tunggu? Cari Rose sampai ketemu dan lemparkan ke hadapanku!"