Sorot bahagia langsung menyirat dari binar binar matanya. "Benar, Om?"
Darren mengangguk.
--
"Baby, bawa Baby Love ke kamar. Aku akan mengantarkan Mr. Colleen terlebih dahulu setelah itu baru menyusulmu." Pintanya yang langsung diangguki oleh istri tercinta.
Kini, tatapan Darren beralih pada Colleen. "Mari saya antarkan sampai ke depan." Akan tetapi, langkah kaki terhenti oleh sentuhan tangan mungil. Darren bergegas mendongak ke bawah sehingga beradu tatap dengan ketampanan Qilliam. Di usapnya lembut puncak kepala Qilliam. "Ada apa, sayang?"
"Om, boleh tidak kalau Liam sering-sering main ke sini? Di mansion Dad, Liam ga punya teman main."
Darren langsung berjongkok dengan bertumpukan pada salah satu kaki. Di rengkuhnya pundak mungil itu dengan penuh kelembutan. "Tentu saja boleh, sayang. Pintu mansion ini terbuka lebar untuk, Liam. Kapan saja Liam ingin main ke sini, silakan."
"Main dengan, Baby Love?"