Tidak mau jatuh ke tangan lelaki yang sama sekali tidak di inginkan, ia memberontak dengan melarikan diri. Akan tetapi, langkah kaki terpatahkan oleh suara bariton yang terdengar menggelitik pendengaran. "Berhenti!"
--
"Bukankah suara itu suara, Darren. Ah, itu tidak mungkin. Tidak mungkin Darren ada di tempat ini. Jangan berhalusinasi tentangnya lagi, Flow. Saatnya bagimu menyelamatkan diri. Berlarilah sekencang-kencangnya, selamatkan dirimu."
"Baby, tunggu!"
"Tidak salah lagi bahwa suara itu ... " perlahan tapi pasti mulai menolehkan wajahnya. Seketika itu juga menabrak sesuatu yang sangat keras yang ia yakini sebagai dada bidang seseorang.
Belum juga pulih dari rasa terkejut, ia semakin dikejutkan dengan jemari kekar menekan dagu ramping membawa wajah cantik beradu tatap dengannya.
Flower tersentak hingga bola matanya membeliak sempurna. "Dar-ren ... " ucapnya dengan terbata-bata khas anak TK yang sedang belajar membaca.