Semakin tenggelam ke dalam kecantikan sang putri semakin membuatnya terseret ke dalam arus masa lalu. Flower pun menghembus nafas lelah ketika ingatan demi ingatan berpusat pada satu nama, Darren Ewald Gilbert. Sekuat apa pun ia menepis. Nyatanya, bayang akan Darren kembali menyergap dengan sangat kuat.
--
Sinar pagi mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapu hangat kecantikan bak Rose Flower yang sedang tertidur pulas dengan memeluk putri tercinta.
Atas sapuan kehangatan yang menyapu sepanjang permukaan kulit itulah yang memaksa pemilih manik hazel terbuka sempurna. Flower langsung menggeliatkan tubuh untuk meregangkan otot-otot kaku.
Hal pertama kali yang dilakukannya adalah memanjakan mata dengan kecantikan sang putri. Seulas senyum mengukir di bibir ranum berbalut binar-binar bahagia. "Good morning My Little Princess." Itulah sapaan lembut untuk sang putri berpadukan dengan kecupan lembut yang mampir di pipi gembul.
"Good morning too, Mommy."