Sekali lagi ditatapnya Alexa dengan tatapan menelisik. Sial, yang dia temukan adalah kejujuran, Alexa benar-benar kesakitan.
Shittttt, dasar menyusahkan. Umpatnya dalam hati.
--
Meskipun sangat marah, muak, geram. Nyatanya, yang dia lakukan justru sebaliknya. Di raihnya sebelah kaki yang terkilir kemudian diletakkannya ke atas pangkuan.
Sebelum memberi pijatan pada kaki putih mulus. Darren tampak mendongakkan wajahnya ke atas sehingga beradu tetap dengan Alexa yang masih saja merintih kesakitan.
"Aku tahu bahwa pijatan ini akan terasa sangat menyakitkan. Jika kau tidak tahan dengan rasa sakitnya. Kau boleh mencakar pundakku atau menggigitnya, paham?"
"Mana mungkin Alexa-mu yang cantik ini menyakitimu, Tuan ku Gilbert."
"Terserah kau saja," bersamaan dengan itu langsung melakukan pijatan. Seharusnya Alexa menjerit kesakitan. Sial, wanita itu tampak baik-baik saja. Seketika itu juga Darren mengumpat sumpah serapah karena merasa di bodohi.