"Kau sangat menyebalkan, Darren."
"Masuk!" Setengah mendorong pundak ramping.
--
Setelah memastikan Flower duduk pada sisi kursi kemudi, barulah dia memutari badan mobil kemudian segera menduduki singgasananya. Ekor matanya melirik sekilas. "Self belt, baby."
"Aku tidak terbiasa memakai ini. Biarkan saja. Lagi pula tidak ada polisi yang berani menghentikanmu. Pastinya aku pun aman bersamamu. Jalan!" Pintanya bernada sarkastik.
"Aku tidak peduli dengan polisi. Yang aku pedulikan adalah keselamatanmu. Pakai!" Nada suaranya terdengar lirih, akan tetapi penuh perintah tak terbantahkan.
Dihadapkan pada arogansi tinggi membuat Flower menggeram kesal. Meskipun begitu mencoba menekan ego. Bagaimana pun juga Darren lah yang telah menyelamatkan nyawanya. Jadi, tidak ada salahnya bersikap sedikit lembut pada lelaki yang sudah sangat berjasa di dalam hidupnya.